8.16.2025

Beda dengan yang Lain, Video ODM MABA UNDIP 2025 Ini Ajak Hapus Jejak Emisi Karbon Lewat Aksi Tanam Mangrove

MANGROVEMAGZ. Bayangkan, di saat Mahasiswa Baru (MABA) UNDIP lainnya sibuk bikin video personal branding Orientasi Diponegoro Muda (ODM) dengan gaya formal—ada yang pakai almet, ada yang pamer prestasi, bahkan ada yang bikin konten ala-ala influencer—seorang pemuda asal Purworejo justru memilih tempat yang… yah, bisa dibilang agak nyeleneh: lumpur mangrove!

Namanya Lukman Adi Prabowo, MABA Oseanografi FPIK UNDIP. Melalui video ODM yang diunggah ke akun Instagram pribadinya: @lkmaprbw, kamera HP-nya memotret dirinya saat kakinya tenggelam di lumpur menanam bibit mangrove seperti punya pesan: “beginilah perjuangan untuk bumi.”

Di videonya, Lukman bicara dengan nada serius tapi hangat:
“Saya ingin berkontribusi dalam penghapusan jejak emisi karbon di bumi agar tetap sejuk dan tidak panas. Saya juga merasa bahwa sebagai Gen Z, emisi karbon yang saya keluarkan setiap hari begitu besar, seperti saat naik motor ke kampus, mengirim email, memakai AC, scroll media sosial, menggunakan barang elektronik, dan lain sebagainya. Bumi harus dijaga, untuk masa depan yang lebih baik.”
Kalimat itu menohok, karena memang benar. Siapa sih dari kita yang nggak melakukan hal-hal itu tiap hari? Tapi bedanya, Lukman tidak berhenti di rasa bersalah. Dia menutupinya dengan aksi: menancapkan mangrove ke lumpur, sebagai simbol perlawanan terhadap jejak karbon yang kita buat.

Lumpurnya Bercerita
Kalau kamu pernah nyemplung di hutan mangrove, kamu tahu betapa susahnya melangkah di lumpur yang lengket. Tapi justru dari situlah ceritanya jadi lebih hidup. Saat tangannya kotor oleh tanah, justru kita bisa melihat bersihnya niat yang Lukman tanam. Saat tubuhnya berkeringat, justru kita bisa merasakan segarnya pesan yang dia sampaikan.

UNDIP dan Mahasiswa yang Selalu Punya Cerita
UNDIP selain populer karena berbagai faktor, termasuk peringkatnya yang tinggi di tingkat nasional dan internasional, reputasinya sebagai penghasil lulusan siap kerja, serta banyaknya jurusan favorit dengan akreditasi unggul, juga terkenal dengan cerita-cerita seru MABA-nya.

Dari menfess UNDIP yang sering jadi trending, program makan siang gratis, sampai rektornya yang membumi, kini ditambah lagi MABA seperti Lukman yang tampil beda: bukan hanya memikirkan diri sendiri, tapi juga bumi tempat kita berpijak.

ODM biasanya jadi ajang unjuk diri. Tapi Lukman mengubahnya jadi ajang ajak bareng-bareng. Alih-alih sekadar bilang: “Ini aku, kenali aku,” dia bilang: “Ayo kita hapus jejak emisi karbon bersama-sama.”

Ajakan untuk Kita Semua
Pesan Lukman sederhana tapi dalam: jangan tunggu jadi pejabat, jangan tunggu jadi orang besar, untuk peduli pada bumi. Bahkan seorang MABA pun bisa memulai langkah kecil—menanam satu bibit mangrove, mengurangi pemakaian AC, atau memilih jalan kaki sesekali.

Dan siapa tahu, langkah kecil itu akan menular ke ribuan teman-temannya di kampus, bahkan ke kita semua. 

Kita mungkin tidak bisa benar-benar menghapus seluruh jejak karbon kita. Tapi kita bisa menyeimbangkannya. Menanam pohon mangrove, mengurangi energi berlebih, atau sekadar membawa tumbler biar nggak boros plastik—semua itu adalah bagian dari perjuangan kecil yang berarti.

Jadi, mau ikut jejak Lukman? Yuk, sekali-sekali nyemplung lumpur, tanam dan pantau nmangrove, dan tinggalkan jejak yang justru membuat bumi lebih hijau, bukan lebih panas. (ADM).


No comments:

Post a Comment