11.26.2023

Tujuh Alasan Pentingnya Pelibatan Masyarakat dalam Program Rehabilitasi Mangrove

MANGROVEMAGZ. Kesuksesan program rehabilitasi mangrove tidak terlepas dari pelibatan masyarakat, mengingat merekalah yang mengetahui kondisi lingkungan mangrove secara menyeluruh, seperti kondisi eksisting mangrove, waktu pasang surut, sedimentasi, erosi, suplai air sungai, waktu tanam dan sebagainya. Terlebih lagi, mayoritas lokasi penanaman mangrove juga merupakan lahan pribadi yang dimiliki dan digarap langsung oleh mereka. Dengan banyaknya informasi yang  didapatkan dari mereka, maka akan membantu kesuksesan program rehabilitasi mangrove, terutama dalam kegiatan perencanaan, pembibitan, penanaman dan pemantauan mangrove. Berikut ini, adalah tujuh alasan pentingnya pelibatan masyarakat dalam program rehabilitasi mangrove. 

1. Pelibatan Masyarakat dalam Perencanaan Penanaman Bibit Mangrove
Pelibatan masyarakat pada kegiatan perencanaan penanaman bibit mangrove sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi mangrove-eksisting dan kepemilikan lahannya. Kedua hal ini, dapat digunakan sebagai panduan untuk menentukan jenis-jenis mangrove yang sesuai untuk ditanam pada lokasi penanaman.

2. Pelibatan Masyarakat dalam Penjagaan Daur Hidrologi
Informasi mengenai daur hidrologi juga diperlukan, mengingat hal ini akan membuat bibit mangrove yang ditanam mendapatkan suplai air pasang surut yang cukup sehingga dapat tumbuh lebih optimal. Pelibatan masyarakat dalam penjagaan daur hidrologi sangat penting dalam menyukseskan program rehabilitasi mangrove yang akan dijalankan.  

3. Pelibatan Masyarakat dalam Informasi Mengenai Kepemilikan Lahan Penanaman
Informasi mengenai kepemilikan lahan sangat diperlukan sebelum kegiatan penanaman bibit mangrove. Hal ini mengingat program rehabilitasi mangrove merupakan proyek jangka panjang. Untuk itulah, harus dipastikan tidak terjadi penebangan mangrove dengan tujuan untuk alih fungsi lahan di masa mendatang.

4. Pelibatan Masyarakat dalam Perencanaan Persemaian Bibit Mangrove
Masyarakat juga dapat berperan dalam kegiatan perencanaan persemaian bibit mangrove. Mereka dapat diberdayakan dalam persiapan persemaian bibit mangrove. Sebagai informasi, bibit mangrove terbaik untuk kegiatan rehabilitasi mangrove adalah bibit yang berasal dari daerah sekitar lokasi penanaman. Bibit mangrove tersebut akan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan bibit yang didatangkan dari lokasi di luar penanaman. Dengan partisipasi masyarakat, maka penjagaan terhadap kualitas bibit mangrove ini, juga akan berjalan lebih optimal. 

5. Pelibatan Masyarakat dalam Penanaman Bibit Mangrove
Keterlibatan masyarakat pada saat penanaman bibit mangrove menjadi penting karena merekalah yang lebih mengetahui mengenai kondisi lokasi penanaman. Keterlibatan mereka pada saat tahapan penanaman juga akan meningkatkan rasa kepemilikan terhadap kegiatan rehabilitasi mangrove yang dilakukan di daerah mereka.

6. Pelibatan Masyarakat dalam Pemantauan Bibit Mangrove
Kegiatan pemantauan mangrove adalah kegiatan monitoring dan evaluasi berupa pengambilan data yang berfungsi untuk mengetahui perkembangan bibit mangrove yang sudah ditanam. Masyarakat dapat dilibatkan untuk membantu melakukan pengambilan data tinggi, diameter batang dan jumlah daun mangrove. 

Selanjutnya, kegiatan lanjutan berupa penyulaman terhadap bibit mangrove yang gagal tumbuh juga dapat dilakukan bersama dengan masyarakat untuk memastikan persentase kelulushidupannya tetap optimal.

Setelah penyulaman, juga harus dilakukan penjagaan yang ketat terhadap daur hidrologi dan pemindahan lokasi penanaman apabila ditengarai terdapat indikasi kematian bibit mangrove secara massal.

7. Pelibatan Masyarakat dalam Menjamin Keamanan dan Keselamatan Kerja di Mangrove
Pengetahuan masyarakat terhadap lokasi penanaman akan memudahkan mobilisasi bibit mangrove. Selain itu, dengan pengetahuan tersebut, maka perjalanan menuju ke lokasi penanaman juga dapat lebih terjamin apabila ditemukan ancaman, seperti binatang buas dan hambatan lainnya, mengingat masyarakat akan dapat memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Hal ini, tentunya dapat menjamin keamanan dan keselamatan kerja di mangrove.

Kesimpulannya, pelibatan masyarakat adalah hal kunci sukses dalam menjalankan program rehabilitasi mangrove, baik dalam tahap kegiatan perencanaan, pembibitan, penanaman dan pemantauan. Pelibatan masyarakat juga akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka dalam menjaga hutan mangrove di masa mendatang. (BRDA).

(Sumber foto: IKAMaT).

No comments:

Post a Comment