1.09.2023

Lima Peran Utama Mangrove yang Tak Tergantikan


Mangrove jenis Bruguiera.

MANGROVEMAGZ. Degradasi lahan mangrove semakin tinggi dari tahun ke tahun. Aktivitas manusia, baik di luar maupun di dalam kawasan pesisir, telah memberikan dampak yang serius bagi keberlangsungan hidup mangrove. Apabila kondisi ini terus terjadi, maka bukan tidak mungkin, di masa depan, kita tidak dapat melihat hutan mangrove lagi di bumi. Padahal, mangrove memiliki peran utama yang tak dapat digantikan oleh tumbuhan lainnya, sehingga menjadikannya sebagai tumbuhan yang unik. Berikut penjelasannya:

1. Toleransi terhadap air asin
Mangrove mampu bertahan hidup di perairan asin dengan salinitas tinggi, yang tidak dapat ditoleransi oleh tumbuhan lain. Hal ini berkaitan dengan sistem adaptasi unik yang memungkinkan tubuhnya menyerap air laut dan membuang garamnya melalui daun dan bagian tubuhnya yang lain. Adaptasi ini membuat mangrove mampu tumbuh dengan baik pada kondisi lingkungan ekstrim, yang terkena pasang surut air laut.


Daun dari jenis mangrove Aegiceras yang mengeluarkan kristal garam.

2. Berfungsi sebagai pengikat sedimen
Akar mangrove dapat menjadi pengikat sedimen yang kuat, sehingga mampu mencegah abrasi. Selain itu, akar mangrove juga membentuk jaringan kuat, sehingga menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis biota laut, diantaranya udang, ikan, keong, kerang, kepiting dan lain-lain.

Akar mangrove merupakan sebuah mekanisme akar udara yang mencuat ke atas dengan berbagai macam tipe, sebagai sebuah upayanya dalam beradaptasi dengan lingkungannya yang berlumpur dan selalu tergenang.


Tipe akar pensil yang mengikat sedimen pada ekosistem mangrove.

Beberapa jenis akar mangrove ini, juga spesifik mengikat jenis sedimen tertentu, seperti lumpur, lumpur berpasir, lumpur berkarang, pasir dan pecahan karang.

3. Mampu bertahan di daerah pasang surut
Mangrove mampu bertahan hidup di daerah pasang surut air laut, karena memiliki kelenjar garam dan akar udara yang menyerap oksigen dari udara. Selain mangrove, maka tidak ada tumbuhan lainnya yang mampu melakukan adaptasi seperti ini.


Kondisi mangrove di kawasan pesisir Brebes.

Penelitian terbaru menunjukkan fakta bahwa deretan pohon mangrove yang rapat dan tebal, yang telah hidup puluhan tahun, bahkan memiliki kemampuan mengurangi laju kecepatan dan kekuatan gelombang tsunami yang menerjang kawasan pesisir.

4. Berfungsi sebagai habitat bagi berbagai jenis fauna
Mangrove merupakan habitat bagi berbagai jenis fauna, termasuk ikan, udang, kepiting, burung dan reptil sehingga produktivitas hasil perikanan sangat bergantung pada kondisi kesehatan ekosistem mangrove. Bahkan, siklus hidup kepiting hanya dapat berjalan apabila terdapat hutan mangrove yang stabil.


Suasana aktivitas perikanan di tempat pelelangan ikan.

Mangrove juga merupakan sumber perikanan dan makanan bagi masyarakat di daerah pesisir yang tinggal di sekitarnya.

Saat ini, ekosistem mangrove bahkan telah berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir yang memanfaatkan buahnya menjadi aneka produk olahan mangrove bukan kayu, diantaranya jajanan, batik, dan kopi mangrove.

Hal inilah, yang ditunjukkan oleh KeSEMaT yang berhasil mendirikan dan mendampingi tiga warga binaannya di Semarang Mangrove Center, sebagai pengolah jajanan, kopi dan pengrajin batik mangrove.

5. Berfungsi sebagai penyerap polutan dan penyerap karbon
Mangrove memiliki kemampuan menyerap polutan di perairan, seperti logam berat dan bahan kimia lainnya. Hal ini, membuat mangrove berperan sangat penting dalam menjaga kualitas air di daerah pantai. 


Mangrove penyerap karbon.

Namun demikian, mangrove tidak dapat bertahan hidup pada kondisi perairan yang terkena tumpahan minyak. Hal ini akan menutupi sebagian besar tubuhnya sehingga pernapasannya terganggu yang berakibat pada kematiannya. 

Selain itu, mangrove juga mampu menyerap karbon lima kali lebih tinggi dibandingkan tumbuhan darat lainnya.

Demikianlah, lima peran utama mangrove yang tak tergantikan. Semoga bermanfaat. (Ganis Riyan Efendi).

No comments:

Post a Comment