6.11.2024

Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Pertumbuhan Bibit Mangrove dan Cara Mengatasinya

MANGROVEMAGZ. Program pemantauan mangrove sangat penting untuk dilakukan yang bertujuan untuk mengetahui persentase kelulushidupan bibit mangrove sebagai hasil dari program pendampingan pemantauan dan penanaman mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag. Hal ini disampaikan oleh Ega N. B. Utami selaku Staf Manajer Humas dan Lapangan Mangrove Tag yang memiliki program pemantauan mangrove rutin untuk menjaga persentase kelulushidupan bibit mangrove yang sudah ditanam tetap optimal. 

Skema pemantauan mangrove yang dilakukan oleh Mangrove Tag adalah memonitoring dan mengevaluasi terhadap pertumbuhan bibit mangrove yang ditanam dan menyulam bibit mangrove yang gagal tumbuh. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara mengukur tinggi bibit untuk mengetahui persentase tingkat pertumbuhannya.

Ega menyatakan bahwa di lapangan sering ditemukan bibit mangrove yang gagal tumbuh karena beberapa faktor, yang secara signifikan menurunkan persentase kelulushidupannya. Hal ini menjadi ancaman serius, terutama karena program rehabilitasi mangrove sering bertujuan untuk menghitung karbon, yang memerlukan tegakan mangrove yang hidup minimal berusia tiga tahun. 

Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan pertumbuhan bibit mangrove:
  1. Tertutupnya Saluran Inlet dan Outlet Air Pasang: Salah satu faktor utama adalah penutupan saluran inlet dan outlet air pasang. Hal ini mengganggu daur hidrologi yang penting bagi pertumbuhan bibit mangrove. Tertutupnya saluran ini sering disebabkan oleh angin musim barat yang bertiup dari barat ke timur antara bulan September dan November. Fenomena ini menyebabkan pasir dari laut terbawa ke daratan dan menutupi saluran inlet dan outlet di area penanaman.
  2. Sedimen Pasir: Sedimen pasir yang terbawa juga dapat memasuki area tanam, mengakibatkan tertimbunnya bibit mangrove yang telah ditanam.
  3. Kekeringan Ekstrim Akibat El Nino: Kondisi ini diperparah oleh kekeringan ekstrim yang sering terjadi akibat fenomena El Nino. Suhu udara yang tinggi dan curah hujan yang rendah menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan bibit mangrove. Suhu yang tinggi dapat mengurangi kelembaban bibit, sementara curah hujan yang minim meningkatkan salinitas air, melebihi ambang toleransi bibit mangrove, terutama saat bibit sedang dalam fase adaptasi tumbuh.
Untuk menjaga keberlangsungan hidup bibit mangrove, terutama selama fase adaptasi kritis maka hal tersebut di atas harus dapat diatasi. Beberapa cara mengatasi dan solusi yang dapat diambil, antara lain:
  1. Penanaman pada Musim Hujan atau Akhir Musim Kemarau: Melakukan penanaman saat musim hujan atau setelah musim kemarau berakhir dapat membantu bibit mangrove beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang lebih kondusif.
  2. Perbaikan Saluran Inlet dan Outlet: Melakukan perbaikan pada saluran inlet dan outlet air pasang untuk memastikan suplai pasang surut yang diperlukan bagi pertumbuhan mangrove.
  3. Relokasi Area Tanam: Memindahkan area tanam ke lokasi yang tidak terkena dampak langsung dari angin musim barat juga merupakan solusi yang layak dipertimbangkan (relokasi).
Demikianlah beberapa faktor yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan bibit mangrove dan cara mengatasinya. Dengan program pemantauan mangrove yang cermat dan tindakan yang tepat maka akan dapat meningkatkan persentase kelulushidupan bibit mangrove sehingga menjaga kelestarian ekosistem mangrove di masa depan.

No comments:

Post a Comment