8.24.2020

Jalan-Jalan ke Ekowisata Mangrove Pantai Pasir Kadilangu


MANGROVEMAGZ. Bulan lalu, saya berkesempatan mangroving meneliti mangrove sambil jalan-jalan, karena mengambil data ke salah satu ekowisata yang terkenal di Jogja. Pantai Pasir Kadilangu adalah destinasi wisata ter-hits itu. Ini pengalaman yang baru bagi saya. 


Menyusuri jembatan bambu.

Dengan bangunan wisatanya yang paling niat, tak ketinggalan rumpun mangrove yang menghiasi tepian pantainya yang semakin menambah kesejukan, lengkaplah keindahan itu.

Saya juga disuguhi tambak, bangunan unik, hingga kulinernya yang lezat. Saat saya ke sana, waktu itu sedang pasang. Dan, saya harus merelakan sepatu saya hilang terbawa arus. 

Mangrove di wilayah ini, didominasi Pandanus. Selain itu, terdapat pula Sonneratia dan Avicennia yang melimpah. Gastropoda banyak juga saya temukan hidup di sini. Namun sayang, beberapa pohon sudah kering dan mati, sama seperti di Taman Edukasi Mangrove Demang Gedi.

Mangrove merupakan salah satu ekosistem utama di pantai. Jadi, apabila keseimbangannya terganggu, maka kehidupan biota di dalamnya juga akan terusik. Saya melihat, tidak banyak biota yang hidup di sini. Sebagian besar hanya Faunus ater atau Sumpil. Hipotesis saya, kondisi mangrovenya memang sedang rusak.


Jembatan warna-warni.

Oh, ya. Pertama kali saya mendengar Pantai Pasir, saya membayangkan pantai dengan hamparan pasir putihnya. Namun, ternyata tidak. Sebagai gantinya, kita akan disuguhi hijaunya pemandangan mangrove dan berbagai spot menarik yang dibangunnya.


Pengukuran batang pohon.

Harga tiketnya juga cukup murah, sebanding dengan kenyamanan yang ditawarkan. Kemarin, saya ke sana lagi. Pada saat itu, terlihat ada pengecatan. Saya yakin, saat ini, lokasi wisatanya pasti terlihat lebih segar.

Tidak ada ruginya berlibur ke sini, karena selain menikmati pemandangan, kita juga bisa belajar tentang mangrove dan ekosistemnya.

Penulis: Sari Poncowati
Sumber foto: dokumentasi pribadi.

No comments:

Post a Comment