2.02.2015

Fenomena Mangrove Kerdil dan Bonsai Mangrove


Fenomena mangrove kerdil yang ditemukan di Sumba.

MANGROVEMAGZ. Pernahkah Anda membayangkan, pohon mangrove sekecil bonsai? Atau pernahkah Anda melihat pohon mangrove tumbuh kerdil tak lebih dari tiga meter? Sebagai informasi, secara alami, pohon mangrove bisa tumbuh hingga 40 meter lebih di pedalaman Papua yang tak terjamah. Di Jawa, walaupun sudah dijamah tangan-tangan manusia, pohon mangrovepun masih bisa tumbuh hingga 10 meter.

Nah, ada fenomena mangrove kerdil di Sumba dan bonsai mangrove di Jepara yang perlu Anda ketahui. Di Sumba, kami menemukan sebuah foto di Twitter, yang memperlihatkan bahwa pohon mangrove tumbuh kerdil. Apabila dilihat dari jenisnya, nampaknya adalah Bruguiera (?).

Belum jelas, bagaimana bisa Bruguiera yang di alam bisa tumbuh sampai dengan puluhan meter, menjadi kerdil dan tumbuh tak lebih tiga meter-an. Hemat kami, selain genetik, tekanan lahan dan kondisi alam sekitarnya, seperti pencemaran zat-zat polutan berbahaya, bisa jadi menjadi penyebabnya.

Selain kerdilnya mangrove, fenomena bonsai mangrove juga kami temukan di Jepara, tepatnya di desa Ujung Piring. Sewaktu kami mangroving ke sana, jenis mangrove Pemphis acidula, dipindahkan dari lokasi aslinya ke rumah-rumah warga di sekitarnya, untuk dibonsaikan. Harga satu bonsai kecil yang belum jadi hanya puluhan ribu dan bila sudah menjadi bonsai, harganya melambung tinggi sampai jutaan rupiah.

Fahmi A.B., Presiden KeSEMaT yang kami konfirmasi mengenai bonsai mangrove di area kerjanya membenarkan fenomena ini. "Sudah beberapa tahun yang lalu kejadiannya, dan sepertinya masih terjadi sampai sekarang. Ini meresahkan, karena akan mengganggu daur hidup Pemphis sendiri," ujarnya.


Pemphis acidula, jenis mangrove yang dijadikan bonsai di Jepara.

Baik mangrove kerdil maupun bonsai mangrove, fenomena ini tentu saja mengganggu pertumbuhan dan daur hidup mangrove. Bila benar mangrove kerdil disebabkan lingkungannya yang terkena polutan, solusi yang bisa dijalankan adalah meminimalisir pencemaran sehingga Bruguiera di Sumba bisa tumbuh sesuai "kodratnya."

Selanjutnya, permasalahan bonsai mangrove di Jepara, bisa diatasi dengan kesepakatan bersama mengenai tata aturan pembonsaian, dibuat sedemikian rupa sehingga tidak merusak daya regenerasi Pemphis di hutan mangrove Ujung Piring.

Mangrove kerdil boleh jadi menarik wistawan untuk berkunjung ke Sumba dan bonsai mangrove menghidupi beberapa KK yang tinggal di Pesisir Jepara, namun dibalik menggiurkannya aspek ekonomis keduanya, kami rasa kita harus bijak memposisikan mangrove sebagai sebuah individu yang patut terlindungi hak hidupnya. (Amrullah Rosadi).

No comments:

Post a Comment