Unik! Masyarakat Pesisir Manfaatkan Pematang Tambak Sebagai Lahan Pertanian Semangka dan Timun

MANGROVEMAGZ. Unik! Masyarakat pesisir di Desa Grinting, Brebes membuat inovasi yang cukup menarik perhatian. Inovasi ini adalah pemanfaatan pematang tambak menjadi lahan pertanian untuk buah semangka dan timun. Hal ini dimaksudkan untuk memanfaatkan pematang tambak yang cukup lebar, tidak hanya digunakan sebagai pembatas antar tambak saja, tetapi dapat dimanfaatkan untuk menambah penghasilan masyarakat pesisir. 

Pemilihan tanaman semangka dan timun sebagai komoditas di pematang tambak bukanlah tanpa alasan. Kedua tanaman ini merupakan jenis hortikultura semusim yang memiliki toleransi tinggi terhadap suhu panas dan intensitas cahaya matahari yang tinggi, kondisi yang identik dengan kawasan pesisir. 

Sistem perakaran dangkal semangka dan timun memungkinkan tanaman ini tumbuh baik pada lahan terbatas seperti pematang tambak, tanpa memerlukan kedalaman tanah yang besar. Selain itu, kebutuhan ruang tanam yang relatif kecil serta kemampuan menghasilkan buah dalam waktu singkat menjadikan kedua tanaman ini pilihan efisien untuk memaksimalkan lahan pesisir yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. 

Inovasi ini dapat lahir dari upaya masyarakat pesisir ysng mencoba memanfaatkan lahan pematang tambak di Desa Grinting, Brebes dengan lebar yang cukup besar. Dari inovasi tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa buah semangka dan timun yang dibudidayakan di pematang tambak mampu tumbuh dengan kualitas yang setara dibandingkan tanaman yang dibudidayakan di lahan pertanian konvensional. 

Selain itu, pemanfaatan pematang tambak untuk lahan pertanian ini tidak hanya bermanfaat untuk mengoptimalkan potensi pematang tambak yang cukup lebar saja, tetapi terdapat beberapa hal yang dapat dimanfaatkan. Hasil panen dapat menjadi sumber penghasilan tambahan, sementara perakaran tanaman ini mampu membantu menahan tanah sehingga mengurangi risiko erosi pada pematang tambak. 

Menariknya, air bekas budidaya ikan di tambak ternyata bisa menyuburkan tanaman semangka dan timun. Kandungan nutrisinya yang tinggi membuat tanaman tumbuh lebih sehat. 

Inovasi ini mampu menggabungkan sektor perikanan dan pertanian sehingga berjalan berdampingan menciptakan efisiensi lahan dengan dua hasil produk yang berbeda. Masyarakat pesisir berharap metode ini mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi sekaligus menjadi contoh praktik pengelolaan pesisir yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

(Sumber foto: IKAMaT).